Wahyu Alfarizi - Santri MA. Ummatan Wasathan PTR Angkatan XV
Saya Wahyu Alfarizi lahir pada tanggal 26 September 2002 Desa Bengkolan Salak Kecamatan Pendalian 4 Koto Kabupaten Rokan hulu. Saya anak kedua dari dua bersaudara ayah saya Purnomo sedangkan ibu saya Sri Lestari saya mempunyai saudara laki-laki bernama Ramadhan Maulana. Pada tahun 2007 saya belajar SD 007 PENDALIAN 4 KOTO. Setelah menyelesaikanya di tahun 2013 saya melanjutkan pendidikan di PP. KHALID BIN WHALID PASIR PENGARAIAN. Setelah selesai di jenjang pendidikan MTS saya berniat melanjutkan pendidikan Madrasah Aliyah saya di PONDOK PESANTREN TEKNOLOGI RIAU JLN.PASIR PUTIH KM.22 PEKAN BARU. Alhamdulillah dari pengalaman saya semasa mondok saya tdk terlalu kesulitan dalam melanjutkan pendidikan saya di Pondok Pesantren Teknologi Riau. Di pondok ini saya juga bersama abang saya yg sedang duduk di kls 2 Madrasah Aliyah
Di Pondok Pesantren Teknologi Riau ini lah saya memulai petualangan menimba ilmu saya sebagai seorang santri, dengan penuh harapan agar saya bisa menjadi seperti abang saya yg begitu banyak memiliki prestasi dalam bidang apapun atau bahkan saya berharap bisa melampauinya. Hari demi hari saya lewati hidup dipondok mulai mengerti peraturan yg sudah ditetapkan dri musyawarah organisasi santri yg disepakati kepengasuhan santri dan di sah kan pimpinan pondok.
Di pondok begitu banyak kegiatan yg saya ikuti hingga semua waktu yg dimiliki dipergunakan dhn hal-hal yg bermanfaat,mulai dri bangun pagi hingga saya istirahat. Dipondok Pesantren Teknologi Riau memiliki tiga lembaga yaitu MA, SMK, DAN MTS. Ketika saya memulai waktu saya dipagi hari untuk bersekolah kami membiasakan melakukan apel pagi bersama seluruh santri disini kami diajarkan kosah kata bahasa arab dan inggris sekaligus menghafalnya, setelah selesai kami pun berangkat ke sekolah dengan barisan yg rapi secara berurutan. Setibanya di sekolah guru” Madrasah Aliyah sedah memberikan sambutan yang hangat di depan Madrasah dan kami pun menyalami mereka dengan senyuman yang mereka berikan semangat dalam diri kami selalu terisi ketika hendak melakukan kegiatan belajar di kelas.
Kemudian setibanya disekolah kami melakukan apel harian, Disini kami senantiasa mendapatkan nasehat dan arahan dari para staf guru dan melakukan pemeriksaan kelengkapan antribut sekolah, sehingga jiwa kedisiplinan kami senantiasa tertanam dalam setiap kepribadian kami.
Hari demi hari bulan demi bulan tahun demi tahun saya lewati memegang identitas sebagai santri Pesantren Teknologi Riau hingga tiba saatnya saya duduk di kls 2 Madrasah Aliyah, di fase inilah kami diajarkan berdemokrasi dengan mengemban amanah sebagai pelaksana organisasi santri atau disebut OS. Dengan melalui musyawarah pengasuh santri dan pimpinan alhamdulillah wal innalillah saya terpilih satu dari dua orang kandidat ketua OS.
Hingga pada hari pemilu santri dan staf keluarga besar Pesantren Teknologi Riau saya terpilih sebagai ketua organisasi Pesantren Teknologi Riau masa jabatan 2019-2020.Dengan amanah tersebut saya belajar sebagai pribadi yang lebih dewasa lagi dalam menyelesaikan masalah.
Di dalam berorganisasi hal yang terpenting adalah kekompakan anggota organisasi dalam menjalankan setiap programnya. Disini kami pun senantiasa mendapatkan nasehat dan masukan dari para staf guru Pesantren Teknologi Riau, dan setiap minggunya kami senantiasa melakukan evaluasi atas program” yang kami jalankan bersama pengasuh santri dan pimpinan. Begitu banyak pengalaman dan pelajaran yang saya dapatkan dalam berorganisasi sehingga jiwa sosial dalam diri saya mulai ter asah.
Lambat laun ketika naik di kelas 3 Madrasah Aliyah kami mulai fokus dalam persiapan menghadapi begitu banyaknya ujian. Dengan bantuan para guru Madrasah Aliyah yang senantiasa semangat dalam mendidik dan menasehati kami disitu juga semangat kami tak pernah runtuh dalam belajar.
Tiba hingga saatnya kami tinggal menunggu hasil kelulusan para STAF TU menuntun kami untuk menuju pijakan selanjutnya kemana kami akan melanjutkan pendidikan. Begitu banyak nasehat hingga bantuan para guru agar kami dapat lulus di perguruan yang kami inginkan. Disini saya sendiri memilih untuk tidak melanjutkan pendidikan saya kejenjang perkuliahan, melainkan saya mengambil jalan untuk mondok lagi di PONDOK TAHFIDZ YAYASAN KUNTUM INDONESIA BANDUNG.
Begitu banyak kenangan pelajaran yang saya dapatkan di pondok hingga tak dapat saya ceritakan semuanya lebih rinci. Disini saya sangat berterima kasih kepada seluruh keluarga besar pondok Pesantren Teknologi Riau yg telah rela mengorbankan segalanya demi cita” masa depan kami.Sungguh semua pengorbanan para ustadz dan ustadzah sekalian tidaklah dapat kami membalasnya, cukuplah Allah yang akan membalasnya kelak di yaumil mahsyar amiin ya rabbal alamin.
Hingga
pada tanggal yang telah ditetapkan tentang hasil pengumuman kelulusan di pondok
kuntum, Alhamdulillah saya dan teman”
angkatan saya sebanyak 13 orang dinyatakan lulus dan di terima sebagai santri kuntum.
Hingga pada tanggal yang telah ditentukan saya dan teman” dari Pesantren
Teknologi Riau berangkat menuju tujuan kami dengan di dampingi para guru” yang
sangat berperan penting atas kelulusan kami.Santri-santri Lulusan Beasiswa Tahfidz Yayasan Kuntum Indonesia
Setibanya kami di Jakarta saya berpisah dengan teman” saya kami berpencar menuju cabang masing”. Sampailah saya dalam langkah awal perjuangan saya sebagai santri penghafal Al-qur’an, Susah, senang, sedih, gembira, semua rasa saya rasakan dalam menjalani semua proses sebagai seorang hafidz. Perasaan ingin mundur dan terus berjuang senantiasa menghampiri saya, namun dengan dorongan musrif dan teman” seperjuangan saya senantiasa mengkokohkan kaki saya untuk terus berjalan kedepan.
Alhamdulillah 6 bulan saya lewati sebagai seorang santri dan hingga pada titik terakhir saya mampu menyelesaikan setoran saya sebanyak 30 juz dengan metode MRO. Namun saya sadar bahwa ini semua baru awal dari perjuangan saya sebagai seorang hafidz, karna saya harus senantiasa menjaga keistiqomahan dalam diri saya untuk menjaga al-qur’an yg ada dalam diri saya dengan melakukan muraja’ah untuk pemutqinan hafalan yang saya miliki. Namun semua ini tidak akan bisa saya gapai tanpa ada bantuan dorongan dan semangat para orang” hebat yg ada dalam hidup saya alhamdulillah tsumma alhamdulillah.
“jazakallah khairan teruntuk orang tuaku, para guru”ku, dan para sahabatku”
Patah tumbuh hilang berganti sebelum patah sudah tumbuh sebelum hilang sudah berganti
Hidup hanya sekali hiduplah yg berarti!!!
Berani hidup tak takut mati takut mati jangan hidup takut hidup mati saja!!
Jadilah orang yg bermanfaat jangan hanya pandai memanfaatkan apalagi dipermanfaatkan.

Tidak ada komentar: