Putri Wahyu Ningsih - Alumni MA. Ummatan Wasathan PTR Angkatan XVI
Tak terasa hari silih berganti, semua saya lewati dengan warna warni kehidupan di Pesantren. Semua berawal dari saya bergabung di Pesantren, tak terungkapan dengan sejuta kata penuh makna berbagai pengalaman yang telah saya lalui di pondok. Rasa tak percaya jika di bayangkan, yang awalnya Hanya berbekal diri hingga akhirnya membawa jati diri. Mengikuti aturan adalah hal pertama yang saya lakukan di pondok, jujur saya termasuk orang yang tidak pandai bersosialisasi dengan siapapun itu. Tetapi dengan seiringnya waktu saya faham dengan etika-etika di setiap keadaan. Alhamdulillah seminggu saya di pondok sudah mendapatkan teman banyak . Apalagi ketika saya di pilih menjadi ketua kelas di sekolah. Tapi tak semua berjalan lancar yah namanya juga pertemanan, kalau gak berkelahi gak seru, hahah canda .. perlu kita ketahui tak semua yang kita anggap baik itu baik, tetapi janganlah berhenti berbuat baik kepada setiap orang . Layaknya pepatah mengatakan jika kau tanam padi , rumput pun tumbuh. Apalagi kau tanam rumput, melebihi ilalang akan tinggi menjulang. Sama seperti kita berbuat baik, belum tentu balasan buat kita akan baik pula, apalagi kita buat jahat alamat sudah .
Saya pernah mengira kalau kegiatan di pondok itu sekedar belajar dan belajar ,maksudnya di fokuskan, ternyata tidak, banyak banget keseruan di setiap celah-celah pembelajaran yang kita dapat. Seperti extrakulikuler yang bebas kita pilih untuk mengikutinya, ada silat, Pramuka, badminton, tenis meja, volley, sepak bola, takraw, taekwondo. Saya pribadi mengikuti ekstrakurikuler silat dari kelas satu Mts, senang ajah gitu, lagian juga bekal untuk diri sendiri yah sebagai pameng lah untuk di manapun berada. Sebenarnya menurut saya silat tuh wajib bagi setiap cewek bukan cowok saja, tetapi yah semua punya style masing-masing ya kan, enggak bisa juga memaksakan. Dimana pun anda berada pesan saya jangan menyerah, lebih baik mencoba daripada menyesal tidak mencoba sama sekali.
Enggak tau kenapa saya sangat bahagia ketika di pondok, selain bangga saya juga termotivasi dari guru-guru yang mengajar di sini . Arahan yang di berikan dan bimbingan yang membuat seperti orang tua sendiri, menjadikan diri saya lebih dewasa bukan karna hal itu saja tetapi pengalaman yang saya rasakan juga menjadi tolak ukur mental tersendiri bagi saya. Alhamdulillah saya bangga menjadi santriwati Madrasah Aliyah di pondok Pesantren Teknologi Riau.
Dulu pernah saya terpikir, apakah sanggup ngelewatin ini semua? apparently passed dengan mental yang terus terusan di uji, Baik dalam lingkungan, sifat, banyak deh pokoknya gak nyesel nyantriiii.. uh mantull dahh mas broo^_^. Perlu di ingat sekolah itu tak pandang tempat,,, yah perlu sih tapi yaaaa yang paling penting itu niat dari seseorang ,, seberapa kuat yang di niatkan segitulah hasilnya.. jadi harus kuatkan tekad kalo mau bener" mo berhasil... Dari pengalaman sendiri sih ,, udah terbukti darri keyakinan diri sendiri ,yah niat dong kan. Kalo kita berfikir susah yah hasilnya susah ,tapi kalo kita berfikir kita bisa in syaa Allah kita pasti bisaaa.. percaya dehhh... Saya dah ngalamin itu semuaaa,, memang terjadi fergusooo ...
Kegiatan LPJ OS
Ohya di pondok ini kita dapetin apa yang enggak ada
di luar loh,, misalnya acara yang melibatkan hasil jerih payah santri itu
sendiri, seperti panggung gembira, menjadi panitia MTQ, dan banyak lain lagi
deh,,di pondok saya mendapat pembelajaran yang sangat berharga karna kehidupan
dipondok juga sangat melelahkan namun semua tidak terjadi dengan percuma semua
mempunyai hikmah dan pembelajaran yang sangat berharga hingga lelahku menjadi
lillah. Banyak pengalaman menjadi guru yang dalam diamnya penuh makna. Karna di
pesantren kami juga dibekali bagaimana menjadi seorang pemimpin serta siap
untuk menjadi tenaga pendidik.”terbayang dalam ingatan disuruh merngantikan
guru mengajar dikelas perlajaran akidah akhlak. Alhamdulillah pengalaman yang luar biasa” nah cobak kalo di sekolah luar? Enggak ada
sama sekali palingan jugak makan bersama itupun nyewa tempat.., beda sama santri,
kitalah yang menyediakan mulai dari tempat, waktu, bahkan enggak jarang santri
nya yang masak... What? Masak...
Gimana ceritanya,,,,,.. yah gitulah santri serba bisa walau keadaan tidak
memungkinkan,ada ajah sih cara bagi anak pondok tuh,, kreatif lah pokoknya ,,
ya walaupun enggak semua tapi setidaknya ada yang memulai jadi yang lain pada
ngikut ,,muncul deh inisiatif lainnya ... yah enggak nyangka ajah bisa
ngelewatin ini semuaa... Bangga sama diri sendiri...wkwkwkwk
Oh ya.. awal saya masuk pondok nih ,emang enggak ada tujuan sih tapi seiringnya perjalanan ini wkwkwk, dah macam lirik lagu ajah,,,yak kembali ke pembahasan . Yah saya akhirnya mendapat kan tujuan saya dan sebenar benarnya mendapat jati diri untuk melangkah ke pendidikan selanjutnya,, Alhamdulillah saya mendapat beasiswa Hafizh Qur'an di Bandung yang tak luput dari bimbingan ustad,ustadzah serta doa dari semuanya, bersyukur banget deh karna enggak semua orang bisa mendapatkannya, inilah di mana hari yang di tunggu tunggu... Akhirnya perjalanan pun di mulai ... Sekali lagi saya ucapkan terima kasih kepada ustad dan ustadzah yang siap di segala keadaan dalam membantu kami, maafkan kami yang dengan sengaja ataupun tidak sengaja menyakiti hati, walau mungkin itu cara kami menghibur tapi ternyata menyinggung. Semoga Allah membalas dengan sebaiknya nikmat .. dan terakhir pondok tercinta terima kasih dengan segala cara yang di berikan sampai kami paham bahwa pendidikan itu sangatlah berharga di setiap celah yang di berikan.....
Tak bisa mengutarakan semua semoga apa yang kita dapat bernilai ibadah dan di ridhoi Allah SWT aamiin. Terima kasih atas segala perhatian semoga sukses kedepannya bagi kita semua ,teruntuk yang membaca... Sehat sehat yah eheheh... Dan saya akhiri wassalamu'alaikum wr. Wb.

Tidak ada komentar: