Jashinta Aprianti - Alumni MA. Ummatan Wasathan PTR Angkatan XIII
Saya alumni Pesantren Teknologi Riau, saya lahir di Pelalawan tepatnya di Ukui tanggal 17 April 2000. Saya anak tunggal. Pada tahun 2012 saya tamat dari SDN 005 Bukit Jaya. Dan di tahun 2012 juga orang tua saya dan saya pribadi ingin melanjutkan sekolah di pondok pesantren. Orang tua saya sibuk mencari informasi mengenai pesantren-pesantren di Riau, kemudian ada saran pesantren dari kakak sepupu saya yang biasa nya dipanggil mbk nora yaitu Nur’aini Maftukhah dan juga Madrasah Aliyah nya alumni pondok pesantren Teknologi Riau, mbak nora mengatakan kalau di pondoknya lagi buka lembaga baru pendidikan yaitu tingkat MTS, dan disana tempatnya sangat strategis, jauh dari perkotaan, keramaian dan masih banyak disekelilingnya pepohonan membuat suasana nyaman. Tutur mbak Nora.
Dan akhirnya orang tua saya memutuskan untuk mendaftarkan saya di pondok pesantren Teknologi Riau tersebut yang berlamat di KM 22. Pasir Putih, Tenayan Raya kota Pekan Baru. Ketika mendaftar langsung di pondoknya, ketika nama Jashinta Aprianti dipanggil begitu campur aduk rasanya, takut, gugup. Ketika itu saya diberikan soal ujian campuran, ada Mtk, B.indo, B.inggris, IPA dll. Ketika ujian lisan, yaitu membaca Al quran dan beberapa pertanyaan dari penguji mengenai bahasa arab dan pertanyaan pribadi. Yeah, saya masih ingat banget siapa penguji waktu itu, yaitu ustadz Andi Sasmita dan Umi Ainun. Setelah ujian kami keliling halaman depan, lihat asrama, dapur, kamar, dll. Namun kami tidak melihat ke sekolahannya, karena ya..bisa dibilang lumayan jauh.dari asrama pada saat itu kemudian setelah lama dan terbiasa di sana jarak antara asrama yang dulu terasa jauh kini tidak lagi.
Waktunya telah tiba yaitu, masuk pesantren. Ketika itu saya diantar ibu, ayah, dan juga nenek. Perjalanan kami dari rumah ke pesantren sekitar 3 jam an. Ketika telah sampai di halaman pesantren begitu banyak orang tua yang mengantarkan anaknya masuk pesantren. Awalnya saya harus beradaptasi dengan teman baru, kakak kelas baru, keluarga baru.Yeah..saya hanya mengenal satu orang di dalam asrama itu yaitu kak ulfa dan beberapa pengasuh lainnya.
Saya adalah MTS angkatan 1 (perdana) di pondok pesantren Teknologi Riau. Begitu berbeda pada malam pertama, saya pada waktu itu sangatlah merasa jauh sekali dengan orang tua, hingga air mata tak sanggup saya tahan, tapi saya harus inget awal niat saya yaitu masuk pondok pesantren, maka dari itu saya harus bisa membuktikan bahawasannya saya bisa betah di sini. Kegiatan di pondok sangatlah banyak, hingga tidak ada waktu untuk mengingat keluarga dan bersedih. saya sekamar 3 orang dan 1 kakak mudhabiroh. Dari sebelum subuh kami diajarkan untuk bangun lebih awal, membereskan kamar, kemudian mandi, shalat tahajud, dan seiring menunggu adzan subuh kami saling tukar cerita. Kemudian setelah shalat subuh, kami melaksanakan pemeberian kosa kata baik bahasa Arab maupun bahasa nggris yang dibimbing oleh kating dari bagian bahasa. Setelah pemberian kosa kata sekitar jam 06.00 an, saya dan teman-temanber siap” untuk berangkat sekolah, sebelum itu kami harus sarapan. Setelah itu, semua santri berbaris didepan asrama untuk melaksanakn apel pagi, disitulah semua diperiksa dari, kerapian seragam, kuku, Kaos kaki, leging dll. Pulang sekolah jam 12.00 an, kemudian melaksanakan shalatd zuhur berjamaah di masjid, dan lanjut setelah itu siap-siap memakai seragam, lalu makan siang kemudian berangkat sekolah lagi. Pulang sekolah siang sekitar jam 15.00 an, kemudian masuk ashar, lanjut shalat berjamaah di masjid. Setelah shalat ashar kami melaksanakan kegiatan sore seperti badminton, volly, dll. Setelah jaros pondok berbunyi kami mensudahi semua kegiatan itu, dan sibuk untuk mandi sore. Kemudian shalat maghrib berjamaah di masjid, lalu lanjut makan malam di kantin, setelah itu shalat isya di masjid kembali. Setelah shalat isya ada kegiatan lanjutan seperti muhadharah, belajar kitab dll. Begitulah gambaran kegiatan dipesantren, hanya malam jam 21.00 an ke atas itulah waktu istirahat kami, seperti kata pepatah arab المعهدلاينامابدا maka dari itu santri disibukan dengan kegiatan-kegiatan yang baik, yang berfaedah bagi diri sendiri dan orang lain. Di pondok pesantren Teknologi Riau, dari pelajaran, menu makan (lauk, sambal, sayur), air, dll sangatlah terjamin.
3 tahun saya lalui dengan rasa senang, karena saya berhasil lulus, berhasil tinggal dipesantren selama 3 tahun tersebut. Itulah dimana niat dan tekat sangatlah perlu ditanamkan dalam diri seorang santri. Tahun 2014 saya tamat dari MTS Pondok Pesantren Teknologi Riau. Tanpa harus mikir panjang, saya melanjutkan Madrasah Aliyah saya di pesantren itu juga diangkatan 13. Kenapa saya tidak pindah saja ? Yeahh, karena saya sudah nyaman, sudah merasa bahwa asrama, pengasuh itu adalah rumah + keluarga baru saya. Belum tentu pondok lain menyatu dalam kehidupan saya, diri saya, apalagi dengan yang namanya adaptasi.
Kunjunan Santri Program Teknologi Pertanian MA. Ummatan Wasathan PTR Ke UGM Yogyakarta
Di Madrasah Aliyah
Pondok Pesantren Teknologi
ini tidak lah belajar hanya fokus ke kitab ataupun pelajaran umum, disamping
itu kami juga diajarkan untuk berteknologi seperti, adanya teknologi pertanian
dan komputer. Saya mengambil teknologi pertanian, karna saya suka berbaur
dengan alam. Pada kelas 2 disemester awal kami dari teknologi pertanian
melaksanakan yang namanya Edutrip. Nah, edutrip kami kali ini yaitu terbang
jauh ke kota istimewa yaitu DIY.
Yogyakarta.
kami di Jogja selama seminggu,
dan banyak alumni dari pondok yang menunggu kedatangan kami, membantu kami
dalam mencari tempat tinggal dll. Selama di Jogja
kegiatan kami, mulai dari berkunjung ke rumah jamur, kami juga berkunjung ke
Universitas umum maupun Islam
yang terkenal di Jogja
yaitu, Universitas Gajah Mada dan Universitas Sunan Kalijaga. Disana kami
belajar, dan mengunjungi pertanian mereka. Sungguh sangat menyenangkan, bisa mengunjungi,
masuk, keliling di Universitas yang terkenal di Indonesia.
Kami juga menikmati wisata di Jogja
seperti, pantai parang tritis, keraton Jogja,
Malioboro, dan juga
candi borobudur.
Singkat cerita, di kelas 2 aliyah semester 2 kami diangkat menjadi pengurus organisasi santri (OS PTR). Dan saya diamanahin untuk memegang bagian bahasa, bukanlah mudah untuk mengurus bahasa santri-santri yang harus menggunakan bahasa arab ataupun bahasa inggris, namun semua itu harus dilaksanakan dengan ikhlas dan sabar. Jadi pengurus ternyata bukan seperti yang dibayangkan, yang enak menyuruh junior nya, bisa santai. Namun, jadi pengurus lah lebih ekstra, dari mengurus santri-santri, mengurus diri sendiri, mengurus masalah-masalah kesantrian yang ada sebelum kami pindahkan ke bagian yang lebih tinggi seperti pengasuh, pimpinan.
Tahun 2017 jikalau tidak salah, kami dari kelas akhir melaksanakan event terakhir kami sebelum UN tiba yaitu, Panggung Gembira 613 (PG). Kegiatan ini adalah kegiatan wajib bagi kelas akhir (KMI), kegiatan yang sangat besar dan pengunjungnya dari berbagai pondok pesantren di riau. Di Panggung Gembira tersebutlah kreasi-kreasi santri di tampilkan dan dilihat oleh orang banyak. Keren, dimana santri yang hanya berkutik dengan kitab”, kegiatan bisa mempunyai ide kreatif untuk mempersembahakan sebuah penampilan yang unik, bagus, keren..nggak kalah deh sama pagelaran di TV”
Di tahun 2018 kami telah lulus dari pesantren, dari Ujian Nasional hingga Ujian Pesantren telah kami lalu. Sedih, seneng juga akhirnya 6 tahun saya dipesantren, mengenal agama lebih dalam, mengenal keluarga dari berbagai daerah, banyak pengalaman yang saya dapat disini. Dan di bulan mei tepatnya tanggal 2 mei, pada malam hari itu pimpinan pesantren mengumumkan santri-santri yang lulus, yeah..rasa takut, cemas berkumpul jadi satu. Di pagi harinya tanggal 3 Mei kami di wisuda oleh pihak tinggi pesantren dan pihak tinggi yayasan pondok. Sebelum kelulusan tiba pesantren sangat mendukung santrinya untuk melanjutkan studi lebih tinggi, terutama di bagian sekolah saya Madrasah Aliyah UmmatanWasathan, dimana pihak ustad-ustad di Akademik sibuk memasukan data-data kami ke universitas, mencari informasi mengenai tes” masuk universitas dll. Dimana kegiatan tes”masuk perguruan tinggi waktu itu yang saya ikutin seperti, PBSB, SPANPTKIN, alhamdulillah dari jalur spanptkin saya dinyatakan LULUS di UIN Imam Bonjol Padang dengan jurusan Bahasa dan Sastra Arab.Terimakasih kepada ustad, ustadzah yang telah membimbing saya hingga saya mencapai mimpi saya untuk melanjutkan studi saya di lembaga tinggi yaitu Universitas dengan jurusan terkait bahasa Arab. Semoga pertemuan kita di berkahi oleh Allah SWT, semoga ilmu yang saya dapatkan menjadi berkah, dan semoga kita bisa bersama di surga-Nya kelak aamiin…
Tidak ada komentar: