Liza Fahriani - Alumni MA. Ummatan Wasathan PTR Angkatan XV
Saya Liza fahriani alumni pondok Pesantren Teknologi Riau angkatan 15. Di sini saya akan berbagi pengalaman yang saya dapatkan dalam hidup saya, walaupun tak seindah proses bunga memekar diatas tangkainya. Semoga dengan tulisan ini dapat menginspirasi santri-santri Pondok Pesantren Teknoologi Riau dan yang lainnya.
Perjalanan hidup bukan hanya tentang apa yang kita dapatkan dan tentang pencapaian impian-impian kita. Namun hidup adalah tentang apa yang telah kita berikan pada semesta dan bagaimana kita mengulur kan tangan kepada mereka yang membutuhkan untuk menggapai mimpinya.
Dulu saya pernah beranggapan bahwa hidup itu bagaimana saya mendapatkan segala hal yang saya inginkan dengan segala cara apapun, namun pemikiran saya salah, karena tidak semua yang kita ingin kan harus berjalan dengan semestinya tetapi kita harus bersyukur dan yakin bahwa adahal lain yang lebih indah dari pada apa yang kita inginkan. Mungkinsaja ALLAH menghancurkan rencana kita, agar rencana kita tidak menghancurkan diri kita dan mengganti nya dengan hal yang lebih indah.
Perjalanan hidup yang telah saya lalui ini sangat berharga bagi saya, karena atas segala perjalanan yang telah saya lalui saya telah berada dititik sekarang ini. Dengan begitu Saya yang lebih bisa bersyukur atas segala yang saya dapatkan. Berbicara tentang perjalanan saya, saya adalah seorang santri yang biasa saja yang memiliki cita-cita untuk menjadi luar biasa. Ketika Waktu itu, dimana detik-detik saya berada di penghujung kelulusan, saya berfikir dan memantapkan diri saya untuk dekat dengan Al-Qur’an. Saya ingin menghafal Al-Quran, dan pada saat itu saya dan teman-teman saya yang lain mengikuti tes untuk masuk salah satu program penghafal Qur’an. Namun alhasil teman-teman saya lolos tes dan saya tidak lolos. Di situ merupakan titik dimana saya merasa gagal dan sangat tempuruk. Kenapa mereka bisa, sedangkan saya tidak bisa? Itu yang saya pertanyakan dalam diri saya.Dan waktu itu saya juga merasa tidak ingin lagi untuk meneruskan niat awal saya. Qadarullah akhir nya saya memilih jalan yang lain, saya akan terus melanjutkan keinginan awal saya yaitu menghafal al-qur’an dan juga saya ingin kuliah. Dan disitu saya diberikan arahan oleh ustadzah. Dan akhirnya setelah lulus pondok saya melanjutkan study saya di Institut Ilmu Al-qur’an Jakarta. Dimana pada saat ini di tempat study saya sekarang, saya kuliah dan juga diwajibkan untuk menghafal Al-Qur’an. Mungkin ini tantangan besar bagi diri saya, karenadisela-selakesi bukan kuliah kita juga harus memiliki waktu untuk menghafal Alqur’an. Tidak mudah bagi saya dalam berbagi waktu antara kuliah, menghafal, dan bahkan dalam mengikuti organisasi kampus yang lain. Jika ditanya pernah ingin menyerah, ya bahkan sering. Namun Alhamdulillah saya bisa menghilangkan kata menyerah yang sering muncul pada dirisaya. Sekarang saya bersyukur karena saya dapat kuliah di IIQ Jakarta, sangat luar biasa bagi saya, karena saya dapat mengubah pola piker saya. Dulu saya berpikir bagaimana saya cepat menghafal Al-Qur’an, namun sekarang saya lebih menikmati proses dalam menghafal ayat-ayat Al-Quran dengan tidak terburu-buru sekalian saya mentadaburi isi kandungan didalamnya. Disini saya diajarkan bagaimana saya berjuang hingga akhir bukan hanya berjuang di akhir. Dalam menghafal Al-Qur’an tidak dibutuhkan otak yang besar namun hati yang besar.Mungkin ini jalan yang terbaik yang diberikan Allah untuk saya, saya tidak harus mewujudkan keinginan saya untuk masuk kuntum namun saya masih diizinkan oleh ALLAH dekat dengan ayat-ayat Al-Qur’an di kampus ini. So buat kalian adik-adik ataupun temen seperjuangan bahkan kakak kakak saya. Bahwa ketika kita gagal dalam mencapai suatu hal, maka terimalah dan kita lihat apa hal indah yang akan diberikan ALLAH untuk menggantinya. Tetap lah berjuang, semangat dalam tholabul ilmu, dimanapun tempat kita sekarang menempuh pendidikan, disitu kita harus bersungguh-bersungguh dalam belajar. Karena bukan karena sefavorit apa kampus kita ataupun sekolah kita namun sejauh apa kita bersungguh-sunggh dalam mendapatkan ilmu.
Gambar Ilustrasi
Kita
sebagai pemuda yang merupakan harapan bangsa, mari kita nikmatin perjalanan hidup
kita dan kita terus berusaha dan berjuang. Perjalanan yang kamu anggap sulit itu
pasti akan ada jalan keluarnya, yakinlah dan satu kan tujuan kita semua ini hanya
karena ALLAH swt. Jangan pernah insecure dengan pencapaian-pencapaian orang
lain, bangkit lah kita semua bisa hanya saja berbeda jalan untuk menempuhnya.
Dan kita jangan pernah lupa dengan perjalanan-perjalanan hidup dahulu yang
pernah kita lalui, terutama pada Pondok PesantrenTeknologi Riau. Karena di pondok
itu kita mendapatkan berbagai pengalaman indah bahkan ustadzah dan teman-teman
yang sangat memotivasi kita.
Pesan saya jangan pernah menyerah, ayo bangkit karena kita semua pasti bisa dan marilah baktikan diri kita pada agama dan Negara kita. Nikmatin segala proses perjalanan anda.
“If the plan doesn’t work, change the plan but never the goal”
Tidak ada komentar: