Mendalami Ilmu Agama ke "Penjara Suci"

 

Yulfira Dwi Putri - Alumni MA. Ummatan Wasathan PTR Angkatan XIII

Keinginan saya untuk menambah wawasan ilmu agama berawal dari SD. Tapi, sewaktu itu keadaan tidak memungkinkan sehingga saya melanjutkan sekolah di daerah saya. Tak sampai disitu keinginan untuk menimbah ilmu ke Pesantren masih terdapat dalam lubuk hati saya yang paling dalam. Sehingga setelah lulus Madrasah di daerah saya, saya meyakini diri saya and my family bahwa saya "BISA" untuk jauh dari orang tua semata-mata untuk mendalami ilmu agama.

Dari banyaknya pesantren pilihan saya jatuh kepada "Pondok Pesantren Teknologi Riau". Pesantren yang tidak hanya mengajarkan ilmu agama tetapi juga berbagai macam ilmu teknologi, agar apa? Agar santri tidak gaptek dan bisa mengikuti perkembangan zaman yang semakin canggih meski terkurung didalam penjara suci.

 Awal-awal diantar ke pesantren itu bahagia + takut, malu, semua bercampur aduk. Ketika my family pulang tinggal lah saya sendiri dan teman  baru yang mungkin belum saya kenali. Sehari, dua hari, seminggu bahkan lebih itu rasanya pengen nangis banget, karna memang jujur saya anak yang manja baru pertama jauh dari my parents ataupun my family ditambah lagi di pesantren itu serba ngantri makan ngantri, mandi ngantri, serba ngantri deh pokoknya. Tapi....itu yang bikin beda.

Tahun pertama masuk itu tahun 2015 dan untuk pertama kalinya ngerasain hidup di asrama dengan teman yang tentunya berbeda tempat serta sifat. Awalnya masih biasa ajah belum banyak daily activity-nya dan bahasapun masih indonesia. Ehh. . . hari demi hari, bulan demi bulan daily activity-nya makin padet + dituntut pakek bahasa inggris atau arab. Eitss. . jangan panik, namanya juga belajar nantik jugak terbiasaa kokk. . .

 Tidak sedikit teman ataupun adek kelas yang satu tingkatan pindah sekolah, oh tidak padahal masih awal. Bagaimana mungkin mereka sudah menyerah sebelum berperang, tapi iyaa itulah kenyataannya. Saya sendiri juga pernah terlintas dalam fikiran untuk pindah ataupun kabur  tapi fikiran itu cepat-cepat saya tepis.

Iya seperti judul kecilnya saya memutuskan untuk pindah ke IPS setelah dinyatakan saya lulus di jurusan IPA. Pada masa ini akan sangat disibukkan dengan Organisasi Santri (OS). Setelah diadakan pelantikan kepengurusan mulai sudah semuanya kelas 11 yang ngatur tentunya masih dalam bimbingan ustadz ustadzah. Dalam kepengurusan ini tidak hanya diri kita sendiri yang kita urus tapi, juga menangani santri dengan berbagai macam sifat.

Pada masa ini juga teknologi yang saya ambil mengadakan edutrip ke Yogyakarta. Saya mengambil teknologi pertanian sewaktu di Madrasah Aliyah Ummatan Wasathan. Senang sekali bisa edutrip jauh bareng teman-teman dan ustadz ustadzah. Banyak sekali pengalaman dan ilmu yang saya dan teman-teman dapat di kota yogyakarta itu. Beberapa kampus ternama yang kami kunjungi disana seperti Uin Suka,UGM dan beberapa wisata disana. Sungguh perasaan yang tidak bisa digambarkan.

Pergelaran Seni Akbar Panggung Gembira 613

          Masa kelas 12 ini masa belajar yang sangat giat, masa acara Pergelaran Seni Akbar Panggung Gembira 613 dan masa penurunan jabatan. Persiapan demi persiapan Panggung Gembira 613 "Immortal Generation"  kami lakukan dengan saling bekerja sama. dan iyaa, acaranya sukses berkat kerja sama kami. Malam yang penuh bintang, tamu yang ramai dan penampilan yang maksimal. Semua berjalan dengan di harapkan. (gak bisa digambarkan gimana pengalamannya, luar biasa bangettt, kalau penasaran jom gabung ke Pesantren Teknologi Riau).

Masa yang amat singkat itu, di mana masa yang sangat membekas di dalam hati saya, tiga tahun saya lalui dengan berbagai macam perasaan dan eksperi. Akhirnya semua pengalaman itu diakhiri dengan wisuda. Siap tak siap mau tak mau semua harus berpisah demi mengejar cita-cita. Hikss.

 

Mendalami Ilmu Agama ke "Penjara Suci" Mendalami Ilmu Agama ke "Penjara Suci" Reviewed by MA. Ummatan Wasathan PTR on Mei 27, 2021 Rating: 5

Tidak ada komentar: